Analisis "Paman Doblang" karya W.S. Rendra
Iwan Fals sebagai seorang musisi legenda di Indonesia. Beliau telah menciptakan ratusan lagu. Setau saya sendiri, Iwan Fals sudah meniptakan lagu kurang lebih sekitar 258 lagu. Lagu-lagunya banyak diminati oleh para kalangan masyarakat. Mengapa? Saya kira jawabannya adalah dikarenakan lagu Iwan Fals banyak kaitannya dengan kehidupan sosial.
Berikut ini adalah salah satu lagunya yang menjadi salah satu lagu kesukaan saya. Lagu yang berjudul "Paman Doblang" ini kurang lebih menceritakan tentang bagaimana kondisi politik peradilan di negara kita. Lagu ini sebenarnya berupa puisi yang diciptakan oleh W.S. Rendra.
"Paman Doblang"
karya W.S. Rendra
Paman Doblang! Paman Doblang!
Mereka masukkan kamu ke dalam sel yang gelap.
Tanpa lampu. Tanpa lubang cahaya. Pengap.
Ada hawa. Tak ada angkasa.
Terkucil. Temanmu beratus-ratus nyamuk semata.
Terkunci. Tak tahu di mana berada
Paman Doblang! Paman Doblang!
Apa katamu?
Apa katamu?
Ketika haus aku minum dari kaleng karatan.
Sambil bersila aku mengharungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga ghaib memupuk jiwaku.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Di setiap jalan mengadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pengeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Sambil bersila aku mengharungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga ghaib memupuk jiwaku.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Di setiap jalan mengadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pengeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Paman Doblang! Paman Doblang!
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu
Paman Doblang, apa katamu?
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu
Paman Doblang, apa katamu?
Kesedaran adalah matahari.
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakerawala.
Dan perjuangan
adalah perlaksanaan kata-kata.
=============================================
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakerawala.
Dan perjuangan
adalah perlaksanaan kata-kata.
=============================================
Bicara
tentang keadilan di negeri ini masih saja diragukan, banyak disekeliling kita
yang tidak mendapatkan perlakuan yang tidak selayaknya. Para pemimpin
seakan-akan tidak melihat keadaan rakyat yang membutuhkan. Hal-hal semacam
inilah yang membuat penyair yang bernama Willibrordus Surendra Broto
Rendra (lahir Solo, 7 November 1935) yang berada di garis depan
memperjuangkan keadilan, dia adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai
“Burung Merak”. terbukti dalam kutipan salah satu karyanya :
“Hal-hal semacam inilah yang akan kutulis. Biar mereka tahu keadaan rakyat rendah senyata-nyata, biar mereka tahu apa sebenarnya yang berada di balik tempat-tempat dansa, apa yang ada di balik rumah-rumah mewah. Akan kutelanjangi dunia ini dari kepalsuan. Kita hidup dalam masyarakat, jadi harus bekerja sama. Dan kalau ada orang yang mau kaya sendiri, kalau ada orang yang mau mewah sendiri, biarlah ia hidup di hutan saja, sebagai orang biadab.”
Dari
kutipan diatas, sangat jelas bahwa Rendra seorang pejuang yang melaksanakan
dengan kat-kata. Dia menulis keadaan yang ia lihat senyata-nyatanya. Dia
tuangkan dalam sebuah karya berupa kritikan atau nasihat agar para pemimpin
sadar akan kewajibannya.
Begitu
juga dengan puisi “Paman Doblang” karya Ws.Rendra ini, puisi ini mempunyai
kekuatan sesuatu kesan ke dalam imaji pembaca. Karyanya terinspirasi ketika
dirinya merenung di dalam jeruji besi. Dalam puisi “Paman Doblang” ini
menjelaskan luapan penyair terhadap suatu keadaan yang lemah akan keadilan.
Sebelumnya kita cari tahu dulu siap Paman Doblang itu?
Istilah
paman doblang sering disebut juga seseorang yang suka bercerita dan sangat
digemari oleh anak-anak. Ada yang menyebutkan juga bahwa paman doblang adalah
pak tua, kalau dimpulkan dari pendapat tersebut bahwa paman doblang adalah
seseorang yang memberikan cerita, yang di dalamnya terdapat nasihat-nasihat
yang positif,dan jika dihubungkan paman doblang dengan puisi karya Ws.Rendra
ini, terdapat kata kunci baru dari nama “Paman Doblang”.
Rendra
memberi nama judul puisinya “Paman Doblang” yaitu menceritakan keadaan yang
dialaminya. Karena dalam puisi “Paman Doblang” terdapat sebuah percakapan yang
membicarakan keadaan seseorang yang berada di dalam penjara. Sama halnya dengan
yang di alami oleh Rendra ketika berada di penjara. Penyair bercerita dan
menjelaskan dirinya sendiri dalam sebuah karya tulis melalui puisi, yang di
dalamnya terdapat nasihat-nasihat bagi pembaca.
---------------------------------------------------------------------------
Paman Doblang! Paman Doblang!
Mereka masukkan kamu ke dalam sel yang gelap.
Tanpa lampu. Tanpa lubang cahaya. Pengap.
Ada hawa. Tak ada angkasa.
Terkucil. Temanmu beratus-ratus nyamuk semata.
Terkunci. Tak tahu di mana berada
Mereka masukkan kamu ke dalam sel yang gelap.
Tanpa lampu. Tanpa lubang cahaya. Pengap.
Ada hawa. Tak ada angkasa.
Terkucil. Temanmu beratus-ratus nyamuk semata.
Terkunci. Tak tahu di mana berada
Penyair menceritakan keadaan
dirinya yang berada di sebuah penjara yang gelap, dan tempatnya sangat tidak
layak untuk ditempati, dia dimasukan ke penjara akibat kritikanya yang di
tuliskan dalam karyanya.
--------------------------------------------------------------------------
Paman Doblang! Paman Doblang!
Apa katamu?
Apa katamu?
Ketika haus aku minum dari
kaleng karatan.
Sambil bersila aku mengharungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga ghaib memupuk jiwaku.
Sambil bersila aku mengharungi waktu
lepas dari jam, hari dan bulan
Aku dipeluk oleh wibawa tidak berbentuk
tidak berupa, tidak bernama.
Aku istirah di sini.
Tenaga ghaib memupuk jiwaku.
Pada bait ini ada sebuah jawaban tentang dirinya sendiri. Penyair mempunyai kekuatan dan kesabaran menghadapi cobaan yang telah dia
alami, dan dia terus mengharungi waktu dengan tidak pantang
menyerah.
--------------------------------------------------------------------------
Paman Doblang! Paman Doblang!
Di setiap jalan mengadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pengeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Di setiap jalan mengadang mastodon dan serigala.
Kamu terkurung dalam lingkaran.
Para pengeran meludahi kamu dari kereta kencana.
Kaki kamu dirantai ke batang karang.
Kamu dikutuk dan disalahkan.
Tanpa pengadilan.
Penyair mengkritik pemerintahan
lewat karya tulisnya, dia melihat keadaan disekelilingnya yang tidak pernah
dilihat oleh para pemimpin, sehingga dia berani untuk membela keadilan,tapi dia
malah disalahkan dan di kucilkan ke dalam penjara oleh para pemimpin. Hanya
gara-gara tersinggung atau tidak enak dengan perkataan yang ada dalam karya
rendra tersebut, padahal itu adalah sebuah kenyataan.
------------------------------------------------------------------------
Paman Doblang! Paman Doblang!
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu
Paman Doblang, apa katamu?
Bubur di piring timah
didorong dengan kaki ke depanmu
Paman Doblang, apa katamu?
Kesedaran adalah matahari.
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakerawala.
Dan perjuangan
adalah perlaksanaan kata-kata.
Kesabaran adalah bumi.
Keberanian menjadi cakerawala.
Dan perjuangan
adalah perlaksanaan kata-kata.
Penyair menyebutkan dalam lirik
puisinya bahwa :
- Kesadaran adalah matahari. Seperti yang kita tahu matahari memancarkan sinarnya ke berbagai penjuru dunia. Sebab itu, kesadaran dilambangkan sebagai matahari yang mampu membawa kesadaran kepada semua orang.
- Kesabaran adalah bumi. Dilambangkan sebagai bumi karena bumi dengan sabar perlahan-lahan berevolusi memutari matahari tanpa merasa lelah atau berhenti.
- Keberanian menjadi cakrawala. Dengan adanya keberanian untuk mencoba hal yang baru, untuk menjadi lebih baik, maka kita dapat menemukan suatu kesadaran dalam diri kita.
- Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Sebagai seorang penyair, W.S. Rendra mendedikasikan dirinya dalam perjuangan menegakkan keadilan melalui puisi yang bukan hanya sekumpulan kata, tetapi juga harus direalisasikan.
Itulah nasihat
dari Paman Doblang atau Rendra yang menjadikan dirinya tetap kuat dan terus
memperjuangkan kebenaran melalui pelaksanaan kata-kata.
-------------------------------------------------------------------------------
Saya
sangat tertarik dalam karyanya ini, karena Rendra berbicara lewat
syair-syairnya,Rendra juga nyata-nyata banyak mengangkat tema-tema perlawanan
terhadap kemiskinan dalam syair-syairnya, perlawanan terhadap kezaliman, dan
kesemena-menaan,
Kalau
dihubungkan dengan realita kehidupan saat ini keadilan di indonesia masih
lemah. Dalam cuplikan dari pembukaan UUD’45 “…..menuju indonesia yang adil dan
makmur….” Tapi nyatanya sekarang indonesia malah Ambrok. Politikus yang jago
korupsi sampai menghabiskan miliyaran rupiah uang rakyat hanya di hukum tidak
lebih dari 10 tahun, belum lagi kalau dapat potongan masa tahanan pas libur
hari raya, sel penjara pun juga tidak biasa, malah luar biasa! Ada toilet,
kasur empuk, makan enak, dikunjungi kapan aja bisa. Malah seperti pindah rumah
saja.
Beda dengan penjahat kelas teri
seperti maling motor, pelayanannya pun juga kelas teri. Sel sumpek, kotor,
belum lagi kalau pas ditangkap/kepergok dia dapat bonus bogem mentah dari
masyarakat. Sungguh naas negeri ini, yang di harapkan generasi muda yang harus
bisa mengubah dari yang buruk menjadi lebih baik, dan terus melanjutkan
perjuangan para pahlwan yang telah gugur membela negera ini.
created by mahaamesha :)
Comments
Post a Comment