Sekilas Dasar Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau computer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya. Pada jaringan komputer terdapat 12 perangkat keras yang menjadi dasar dan syarat dapat terbangunnya jaringan komputer. Keduabelas perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut.
12 Perangkat Keras Jaringan Komputer
1.     Komputer Server
(Sumber: https://i0.wp.com/blog.dimensidata.com/wp-content/uploads/Tugas-dan-Fungsi-Komputer-Server-dan-Penjelasannya.jpg)
Server adalah pusat dari jaringan komputer yang menyimpan seluruh data penting yang nantinya akan ditransmisikan melalui jaringan internet. Komputer server terhubung dengan komputer-komputer user atau client. Karena tugas utama komputer server adalah menyediakan data bagi client yang terhubung ke dalam jaringan, maka komputer server wajib mampu beroperasi secara penuh 24 jam sehari. Penggunaan CPU pada komputer server sangat penting dalam menunjang keoptimalan jaringan. Penggunaan CPU yang tidak memadai akan menyebabkan komputer hang. Selain itu, komputer server perlu spesifikasi yang lebih unggul mulai dari power supply, harddisk, RAM, hingga spesifikasi khusus lainnya.

2.     Komputer User atau Client
Komputer user atau client sering juga disebut dengan istilah terminal ataupun workstation. Tugas utama dari client adalah menerima data dari server. Client yang sudah terhubung ke jaringan akan dapat memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server. Client tidak memerlukan spesifikasi sebaik komputer server karena yang terpenting adalah kebisaannya dalam melakukan koneksi terhadap jaringan.

3.     Hub
(Sumber: https://4.imimg.com/data4/TD/PT/MY-25133049/111-500x500.jpg)
Hub adalah perangkat keras jaringan komputer dan berperan sebagai titik pusat koneksi pada suatu jaringan. Hub memiliki fungsi untuk menerima sinyal dari server dan kemudian mentransmisikannya ke client yang akan membentuk suatu jaringan. Hub membagi jaringan dari satu server menuju ke client dalam satu jaringan dan biasanya digunakan dalam jaringan LAN/local. Dengan hub sebagai titik pusat koneksi, maka hub dapat mentransmisikan data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan LAN. Kelemahan hub adalah tidak dapat diukurnya kecepatan dan jumlah paket data yang akan ditransmisikan. Selain itu, jika hub mengalami kerusakan, maka seua jaringan akan gagal.

4.     Switch
(Sumber: https://ae01.alicdn.com/kf/HTB1qNl7sVGWBuNjy0Fbq6z4sXXaZ/TP-LINK-10-Port-Ethernet-Switch-Logam-Baja-Network-Switch-8-Port-PoE-Switch-1-Port.jpg)
Berfungsi sama seperti hub, yaitu memecah jaringan lokal. Perbedaannya adalah dengan switch, kelemahan hub dapat teratasi. Switch memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah paket data yang akan ditransmisikan ke client. Selain itu, Selain itu, switch juga dapat berfungsi sebagai repeater.

5.     Bridge
(Sumber: https://asritrihartanti.files.wordpress.com/2011/11/bridge.jpg)
Bridge meruapakan perangkat keras yang mampu menjembatani jaringan. Maksudnya adalah, bridge mampu menghubungkan dua atau lebih jaringan lokal dengan topologi yang berbeda-beda. Bridge memungkinkan untuk menggabungkan beberapa jaringan lokal ke dalam satu jaringan lokal yang lebih luas ataupun sebaliknya. Bridge dapat mengehemat biaya operasional karena hanya perlu satu server saja untuk jaringan yang luas.

6.     Router
(Sumber: https://images-na.ssl-images-amazon.com/images/I/711d1Usbj-L._AC_SX466_.jpg)
Router berfungsi untuk melakukan penghalaan atau menyalurkan koneksi internet melalui protokol TCP/IP menuju client. Router merupakan access point yang dapat meneruskan koneksi internet dari broadband atau provider menuju client. Selain itu, router juga digunakan untuk memberikan rute tertentu terhadap paket data yang ditransmisikan.

7.     Access Point
(Sumber: https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2016/8/10/692022/692022_28dbecc4-e518-416c-b585-a576cd313059.jpg)
Peran access point sama dengan router, yaitu melakukan penghalaan atau menyalurkan koneksi internet melalui protokol TCP/IP menuju client. Perbedaannya dengan router adalah access point lebih murah dan pengaplikasiannya lebih sederhana dibandingkan router. Acces point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang diterima dari router atau broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN.

8.     Kabel
(Sumber: http://dosenit.com/wp-content/uploads/2015/09/fiber-optik.jpg)
Kabel adalah kebutuhan utama dalam jaringan komputer berkabel (wired network). Jenis kabel yang sering digunakan adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), Coaxial, dan Fiber Optic. Penggunaan kabel dalam jaringan komputer sangatlah efisien dalam membangun suatu jaringan lokal. Ditambah lagi, penggunaan kabel lebih murah disbanding wireless. Namun, instalasi kabel cenderung rumit dan dibutuhkan dalam jumlah banyak.

9.     Ethernet Card atau NIC (Network Interface Card)
(Sumber: https://5.imimg.com/data5/YQ/XR/MY-50724072/nic-card-500x500.jpg)
NIC adalah suatu kartu jaringan yang ditanamkan pada komputer sehingga memungkinkan komputer untuk terhubung  dalam jaringan LAN. Namun, saat ini NIC mulai jarang digunakan, meskipun NIC merupakan salah satu protokol standar sistem jaringan komputer. Hal ini karena keberadaan teknologi wireless yang praktis.

10.                        Modem
(Sumber: https://i0.wp.com/blog.dimensidata.com/wp-content/uploads/2016/09/Macam-Jenis-Tipe-Modem-Terbaik.jpg)
Modem merupakan singkatan dari “modulator dan demulator”. Maksudnya berarti modem merupakan bentuk komunikasi dua arah dimana modem bisa melakukan proses perubahan sinyal digital menjadi sinyal analog, maupun sebaliknya sehingga dapat digunakan dalam komputer.

11.                        Konektor
(Sumber: https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/04/Jenis-jenis-Konektor.jpg)
Konektor merupakan alat yang dipasang pada masing-masing ujung kabel jaringan untuk menghubungkan adapter network  dengan kabel. Berbagai jenis konektor jaringan harus disesuaikan dengan tipe dan jenis kabel jaringan yang diapakai.
§  Konektor RJ-45 digunakan untuk kabel UTP
§  Koenktor BNC/T digunakan untuk kabel Coaxial
§  Konektor ST digunakan untuk kabel Fiber Optic

12.                        Repeater
Repeater merupakan perangkat keras jaringan komputer dengan fungsi untuk memperkuat sinyal jika digunakan pada jarak jauh.

7 OSI Layer
Agar dapat memungkinkan terjadinya komunikasi dari berbagai macam vendor komputer diperlukan suatu aturan standar baku. Oleh karena itu, model OSI (Open System Interconnection) sangat diperlukan perannannya sebagai interpreter. Analogi permasalahannya, asumsikan jika kita berbicara dengan bahasa Jawa, pasti akan mudah jika kita berbicara dengan orang lain yang berbahasa Jawa pula. Misalkan kita bertemu dengan orang yang berbahasa Sunda, tentunya bahasa kita belum tentu bisa diterima oleh lawan bicara kita. ISO (International Standard Organization) pun meluncurkan standar model referensi yang disebut ISO. Terdapat tujuh model OSI layer sehingga disebut 7 OSI Layer.
(Sumber: https://i.postimg.cc/d1s2FLwh/osi.jpg)
1.     Physical Layer (Bits)
Physical layer mendefiniskan semua media transmisi jaringan, metode persinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan, dan pengkabelan.
2.     Data Link Layer (Frame)
Data link layer berfungsi mengumpukan bit-bit pada physical link menjadi frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras, dan menentukan bagaimana perangkat jaringan, seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer-2 beroperasi.
3.     Network Layer (Packet)
Network layer berfungsi mendefinisikan alamat IP dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
4.     Transport Layer (Segmen)
Transport layer berfungsi memecah data ke dalam beberap paket (segmen), acknowledgement, dan menyusun kembali paket tersebut menjadi data awal.
5.     Session Layer (Data)
Session layer berfungsi mendefinisikan pembuatan, pemeliharaan, dan penghapusan koneksi. Selain itu, dalam level ini juga dilakukan proses resolusi nama.
6.     Presentation Layer (Data)
Presentation layer berfungsi merepresentasikan/mentranslasikan data yang akan ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang sesuai. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor, seperti layanan workstation, Network shell, atau Remote Desktop Protocol.
7.     Application Layer (Data)
Application layer berfungsi sebagai antar muka antar aplikasi dan fungsionalitas jaringan (penguna), mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.


(Sumber: https://ayuangreini.files.wordpress.com/2016/04/osi-model.jpg?w=551)
Selain 7 OSI Layer, ada pula 4 Layer TCP/IP yang merupakan perbaikan dari kekurangan yang dimiliki oleh 7 OSI Layer. 4 Layer TCP/IP mencakup:
1.     Network Access Layer, berfungsi sama seperti layer 1 dan 2 (Physical dan Data Link).
2.     Internet Layer, berfungsi sama seperti layer 3 (Network).
3.     Transport Layer, berfungsi sama seperti layer 4 (Transport).
4.     Application Layer, berfungsi sama seperti layer 5,6,7 (Session, Presentation, dan Application).

Topology Network
Topologi jaringan computer adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer lain sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan komputer, jenis topologi akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Topologi jaringan pada dasarnya adalah peta jaringan. Topologi jaringan terbagi menjadi dua, yaitu physical topology dan logical topology. Physical topology menjelaskan bagaimana susunan dari label, computer, dan lokasi dari komponen jaringan. Sedangkan, logical topology menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Dalam topologi jaringan, ada yang disebut dengan arsitektur topologi. Arsitektur topologi adalah suatu bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN, terdapat tiga topologi utama, yaitu bus, star, dan ring. Topologi ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh.
1.     Topologi Bus
Topologi bus sering disebut juga sebagai backbone topology. Demikian karena computer-komputer dihubungkan dengan kabel media transmisi yang melintang dari ujung ke ujung dimana pada ujung-ujungnya tertutup dengan terminator.
(Sumber: https://i2.wp.com/www.maxmanroe.com/vid/wp-content/uploads/2018/01/Pengertian-Topologi-Bus-jaringan.jpg?fit=700%2C321&ssl=1)

Kelebihan topologi bus ini adalah pada kemudahan instalasi jaringannya. Dalam hal ini, topologi bus menggunakan lebih sedikit kabel sehingga lebih murah dibandingkan topologi mesh atau topologi star. Topologi bus lebih dapat menjangkau fasilitas keseluruhan. Dikatakan lebih efisien karena apabila terjadi kerusakan satu computer client, tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya.
Namun, kelemahan topologi bus adalah pada kabel utama (bus) atau backbone itu sendiri. Jika backbone putus, maka komunikasi gagal. Selain itu, apabila banyak client mengirim data akan memungkinkan terjadi tabrakan data sehingga menurunkan kecepatan komunikasi.

2.     Topologi Star
Topologi star menghubungkan setiap perangkat sekilas seperti bentuk bintang. Topologi star membutuhkan suatu pusat control (simpul pusat) yang disebut concentrator. Contentrator dapat berupa hub atau switch.
(Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-Woc3wzMsJ3lWrPqdGB4w7GuM40XykF0y9LUSmfNrJL3FXvGf&s)
Kelebihan topologi bintang disebabkan karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat sehingga pengelolaan menjadi mudah dan kegagalan komunikasi mudah ditelusuri. Dengan topologi star, kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
Kelemahannya sendiri adalah jika terjadi kegagalan pusat konrol (simpul pusat), maka komunikasi terputus total. Selain itu, jika simpul pusat yang digunakan adalah HUB, maka keepatan akan berkurang seiring penambahan komputer.

3.     Topologi Ring
Topologi ring menghubungkan semua perangkat dalam jaringkan ke sebuah cincin yang berfungsi mirip dengan concentrator. Terdapat tiga fungsi utama dalam topologi ring ini, yaitu penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data. Perlu diketahui bahwa terminal dalam jaringan topologi ring adalah repeater yang mampu melaksanakan tiga tugas di atas.
(Sumber: http://www.opentextbooks.org.hk/system/files/resource/10/10132/10148/media/image3.png)
Setiap komputer dapat diberi repeater yang berfungsi sebagai listen state, transmit state, dan bypass state.
a.     Listen State
Listen state berfungsi mengirim tiap bit data dengan mengalami delay waktu.
b.     Transmit State
Transmit state memiliki fungsi mengatur repeater untuk mengembalikan bit data jika berasal dari paket besar dari ring.
c.      Bypass State
Bypass state ini berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Kelebihan dari topologi ring adalah dapat teratasinya kegagalan koneksi akibat gangguan media melalui jalur lain yang terhubung. Sedangkan kekurangannya adalah transfer akan menjadi lambat ketika data yang dikirim melalui banyak komputer.

4.     Topologi Tree
Topologi tree adalah pemgembangan dari topologi bus. Perbedaannya adalah pada media transmisi, yaitu sebagai satu kabel melintang yang menghubungkan setiap perangkat, tetapi loop tidak tertutup. Pada dasarnya, dari kabel utama ditarik menjadi cabang-cabang yang terhubung dengan terminal dalam bentuk bus dan dapat dicabang lagi hingga menjadi rumit.
(Sumber: www.google.com)
Dua kesulitan utama pada topologi ini adalah diperlukannya cara untuk menunjukkan alur data dikirim maupun ditujukan; diperlukan suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal dalam jaringan.

5.     Topologi Mesh
Topologi mesh (tidak beraturan) tidak memiliki aturan baku dalam jaringan. Apabila terjadi kegagalan komunikasi, ketidakteraturan jaringan topologi ini menjadi sulit dideteksi. Topologi ini menggunakan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1. Mengenai tingkat kerumitan sendiri sebanding dengan bertambahnya jumlah sentral yang saling terhubung.

(Sumber: www.google.com)
Kekurangan topologi ini adalah pada aspek ekonomis yang relative mahal. Selain itu, topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan karena sisteya yang rumit. Alternatif solusinya adalah dengan menggunakan teknologi wireless.



Daftar Pustaka
Micro, Andi. 2012. Dasar-Dasar Jaringan Komputer. Banjarbaru: Creative Common License 3.0
Pratama, I Putu Agus Eka ST MT, Dr Ing Ir Suhardi. 2013. Jaringan Komputer. Bandung. STEI ITB
Demertzis, Konstantinos. 2018. Networking Fundamentals. Thrace: Democritus University of Thrace
https://en.wikipedia.org/wiki/Network_topology (terakhir diakses pada 25 Januari 2020)


Author mahaamesha

Comments